Tubuh ini berjalan gontai menyusuri jalan. Jiwaku telah
melayang entah kemana. Hati dan pikiranku telah lama meninggalkan tubuh yang
menyedihkan ini. Tak ada lagi akal sehat yang menemani. Kini aku hanya sendiri,
bersama tubuh yang hampa ini.
Sepi sekali jalan ini, hanya ada aku dan tumpukkan dedaunan
yang gugur berserakan. Air mataku tak henti-hentinya bergulir membasahi pipi. Isakkanku
seakan mengisi kesunyian jalan ini. Yaa Tuhan, apa yang telah aku lakukan? Inikah
karma bagiku yang telah mengabaikan segala nikmat-Mu?
Kau hadirkan cinta di dalam hatiku. Kau hadirkan pula kekasih
yang tepat untuk kucintai. Kau berikan aku hatinya yang nyaman untuk ku
singgahi, pundaknya yang menenangkan, senyumannya yang menyejukkan, pelukannya
yang menghangatkan, jiwanya yang memberiku rasa aman, ucapannya yang memberikan
kedamaian, belaiannya yang penuh kasih sayang dan juga kesungguhan hatinya yang
meyakinkan.
Lalu aku? Aku… Aku…..
Ah, maafkan aku yang tidak sempurna. Mungkin cinta ini sempurna hanya untukmu,
tetapi perilaku masih jauh dari sempurna.
Maafkan diriku yang hina ini karena telah mengecewakanmu. Aku
telah melumpuhkan segala pengharapan kita di masa depan. Maafkan aku yang
membuatmu geram karena ulahku. Maafkan aku.
Entah apa yang harus ku lakukan untuk mengubah ini semua. Aku hanya punya cinta yang memang selalu ada untukmu. Aku hanya punya cinta yang tulus untukmu. Cinta yang tidak menuntut apapun darimu. Cinta yang (semoga) dapat selalu setia menemani hari-harimu.
Kasih, Masih adakah ruang untukku di hatimu? Masih adakah maaf dan pengharapan bagiku?
- Kirana -
No comments:
Post a Comment